Pengertian Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota Menurut Para Tokoh
Masyarakat pedesaan (rural community) adalah masyarakat yang penduduknya mempunyai
mata pencaharian utama di sektor bercocok tanam, perikanan, peternakan, atau
gabungan dari kesemuanya itu. Pengertian masyarakat pedesaan menurut para ahli
:
- Bambang Utoyo, desa adalah tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan.
- Rifhi Siddiq, desa adalah suatu wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan rendah yang dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen, bermatapencaharian dibidang agraris serta mampu berinteraksi dengan wilayah lain di sekitarnya.
- Sutarjo Kartohadikusumo, desa adalah kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumahtangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat.
Masyarakat perkotaan (urban community) lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang
berbeda dengan masyarakat pedesaan. Pengertian masyarakat perkotaan menurut
para ahli :
Perbedaan antara Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota Menurut Tokoh- Wirth, kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
- Max Weber, kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
- Dwigth Sanderson, kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut
Soekanto (1994), perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan
pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun
kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat
kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya
sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses
sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan
ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut
Poplin (1972) sebagai berikut:
·
Masyarakat Pedesaan :
1.
Perilaku homogen
2.
Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan
dan kebersamaan
3.
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan
status
4.
Isolasi sosial, sehingga statik
5.
Kesatuan dan keutuhan kultural
6.
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
7.
Kolektivisme
·
Masyarakat Perkotaan :
1.
Perilaku heterogen
2.
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan
diri dan kelembagaan
3.
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan
fungsi
4.
Mobilitassosial,sehingga dinamik
5.
Kebauran dan diversifikasi kultural
6.
Birokrasi fungsional dan nilai-nilaisekular
7.
Individualisme
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan
yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga
masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar
sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan
ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan
kekerabatan. Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan
penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian,
walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat
gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan
di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya
memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka
apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa
di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu
seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Alasan Warga Desa yang Sebagian Besar Adalah Petani Tak Ingin Lagi Berkerja sebagai Petani
·
Biro Pusat Statistik (BPS) mengungkap Maret
2012, 63 persen dari 29.13 juta penduduk miskin di Indonesia tingal di
pedesaan, hal ini secara otomatis dipahami bahwa itu adalah petani dan buruh
tani.
·
Profesor Sajogyo mengungkap bahwa kepemilikan
lahan petani gurem di Indonesia adalah rata-rata kurang dari 0.5 hektar, dan
setiap tahun meningkat sebesar 1.5% per tahun, dan jumlah buruh tani meningkat
dengan laju 5% per tahun. Penguasaan lahan oleh Pemerintah lebih banyak
diberikan kepada “masyarakat kota” dibanding kepada “masyarakat pedesaan.”
Setiap tahun puluhan ribu hektar lahan sawah berubah fungsi menjadi pemukiman,
kawasan industri/pabrik-pabrik, kota mandiri, dan bahkan tempat bermain golf.
2. Petani identik dengan rendahnya pendidikan
Sebagai akibat poin-1 di atas, generasi yang lebih berpendidikan tidak akan memilih profesi petani, sehingga profesi petani adalah pilihan yang terpaksa untuk yang berpendidikan rendah dan orang tua-orang tua. Data BPS berdasarkan Sensus Pertanian 2003 mengungkap bahwa 80 persen dari petani kita hanya menamatkan pendidikan paling tinggi setingkat sekolah dasar (SD).
Sebagai akibat poin-1 di atas, generasi yang lebih berpendidikan tidak akan memilih profesi petani, sehingga profesi petani adalah pilihan yang terpaksa untuk yang berpendidikan rendah dan orang tua-orang tua. Data BPS berdasarkan Sensus Pertanian 2003 mengungkap bahwa 80 persen dari petani kita hanya menamatkan pendidikan paling tinggi setingkat sekolah dasar (SD).
3. Kita Suka Yang Instan dan Gampang
Kebijakan pembangunan ekonomi mulai meninggalkan sektor pertanian dengan memacu pertumbuhan industri pengolahan yang penuh ketergantungan pada impor. Ini adalah kebijakan yang mudah dengan mengimpor kita tak perlu bekerja keras untuk memproduksi sendiri kebutuhan keseharian kita. Mengimpor berarti membeli, tidak punya uang ya kita hutang. Negara kita lebih suka mengimpor beras, kedelai, gula, sayuran, daging, padahal kita mempunyai sumber daya alam yang luar biasa banyak, demikian juga luas lahannya. Dan lebih buruknya kita menyadari akan melimpahnya sumber daya alam yang kita miliki ini.
Kebijakan pembangunan ekonomi mulai meninggalkan sektor pertanian dengan memacu pertumbuhan industri pengolahan yang penuh ketergantungan pada impor. Ini adalah kebijakan yang mudah dengan mengimpor kita tak perlu bekerja keras untuk memproduksi sendiri kebutuhan keseharian kita. Mengimpor berarti membeli, tidak punya uang ya kita hutang. Negara kita lebih suka mengimpor beras, kedelai, gula, sayuran, daging, padahal kita mempunyai sumber daya alam yang luar biasa banyak, demikian juga luas lahannya. Dan lebih buruknya kita menyadari akan melimpahnya sumber daya alam yang kita miliki ini.
Hubungan Ketergantungan andtara Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaaan
Manusia hidup berdampingan dengan manusia lain tentu saling membutuhkan
satu dengan yang lain. Tidak hanya antarmanusia yang saling membutuhkan,
namun antardaerah di mana manusia itu tinggal juga saling membutuhkan
dan saling mememenuhi keperluan hidup. Masyarakat perkotaan dan pedesaan
terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara
mereka saling membutuhkan.
Adanya
ketergantungan Masyarakat kota dalam memenuhi kebutahan sehari-harinya,
yaitu masyarakat kota membutuhkan bahan pangan yang dikirim dari
pedesaan seperti beras, sayar-mayur, buah-buahan, dan daging hasil
ternak dari desa, dan masyarakat kota pun masih memerlukan tenaga kerja
kasar dari masyarakat desa seperti petukangan untuk membangun rumah dan
pekerjaan kasar lainnya yang tidak biasa dikerjakan oleh masyarakat
kota.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan – bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging dan ikan. |
Berikut ini beberapa hubungan ketergantungan antara masyarakat Pedesaan dan masyarkata perkotaan.
- Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging, dan ikan. Orang desa membutuhkan seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obatobatan pembasmi hama pertanian yang dihasilkan oleh orang kota.
- Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis – jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja – pekerja musiman. Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilanya bagiamana teknologi yang canggih yang lebih praktis untuk menangani pekerjaan mereka di desa.
- Masyarakat desa pun memiliki ketergantungan terhadap masyarakat kota yaitu memerlukan pasokan listrik yang para ahlinya dari perkotaan, karena banyak desa yang belum memiliki aliran listrik. Listrik ini juga dibutuhkan masyarakat desa untuk mengetahui Informasi yang ada di kota melalui Televisi yang dibeli dari kota dan barang-barang elektronik lainnya.
- Masyarakat desa juga memerlukan obat-obatan dan pakaian yang di produksi di kota demi keberlangsungan hidupnya. Dan masyarakat desa juga memerlukan bantuan dari masyarakat kota dimana dalam hal pekerjaan mereka ingin lebih baik lagi yaitu dengan diadakannya sosialisasi ke desa bagiamana teknologi yang canggih yang lebih praktis untuk menangani pekerjaan mereka di desa.
Hari ini Edo bercerita masa kecil ayahnya. Edo dapat bercerita karena
ayah Edo pernah bercerita kepada Edo. Masa kecil ayah Edo tinggal di
sebuah desa. Apabila ayah Edo ingin membeli kebutuhan sekolah seperti
sepatu, seragam sekolah, tas, dan buku-buku harus ke kota atau memesan
orang yang sering ke kota. Waktu itu, orang desa ke kota hanya berjalan
kaki atau naik sepeda. Berbeda dengan zaman sekarang. Sekarang ini orang
desa ke kota sudah naik sepeda motor, bus, bahkan mobil.
Perkembangan teknologi telah merubah aktivitas kehidupan manusia,
misalnya karena adanya kendaraan yang menjamur, masyarakat yang tadinya
berjalan kaki atau bersepeda beralih ke sepeda motor. Tahukah kamu
aktivitas dan perubahan kehidupan manusia yang lainnya. Coba cari tahu
aktivitas dan perubahan kehidupan manusia dalam bidang sosial, ekonomi,
pendidikan, dan budaya.
1. Bidang Sosial Budaya
- Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
- Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
- Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya:
2. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan
teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
- Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi,
- Terjadinya industrialisasi
- Produktifitas dunia industri semakin meningkat
- Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
3. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
- Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
- Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
- Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
4. Bidang Budaya
Dari berkembangnya teknologi informasi komputer yang pesat ini, peran serta masyarakat sangat besar dari perkembangannya. Hal ini dikarenakan perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat diseluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
Thanks sudah Berkunjung :)
sumber :
http://iastias.blogspot.co.id/
http://mastugino.blogspot.co.id/2015/01/hubungan-ketergantungan-masyarakat.html
Dari berkembangnya teknologi informasi komputer yang pesat ini, peran serta masyarakat sangat besar dari perkembangannya. Hal ini dikarenakan perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat diseluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
- Kemajuan teknologi yang sangat memudahkan kita dalam hal mendapatkan informasi harus kita sikapi dengan bijaksana agar kita dapat memilah-milah kapan kita berkomunikasi dengan bantuan teknologi kapan kita harus bersilaturahmi sehingga budaya tersebut tidak hilang tapi kita juga bisa efektif untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.
- Arus informasi yang kita terima melalui teknologi harus kita saring sehingga informasi yang kita konsumsi yang baik buat kita.
Beberapa akibat perkembangan teknologi terhadap budaya antara lain sebagai berikut :
- Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri.
- Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
- Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Thanks sudah Berkunjung :)
sumber :
http://iastias.blogspot.co.id/
http://mastugino.blogspot.co.id/2015/01/hubungan-ketergantungan-masyarakat.html
No comments:
Post a Comment